Jika kepada kita ditanyakan pertanyaan yang sama, tentang apa yang sangat kita ketahui, bisa nggak kita memberi jawaban yang bijak, yah? Kadang, yang sangat kita ketahui hanyalah berkisar hal-hal buruk di sekitar kita. Masalah pekerjaan, konflik dengan kekasih, nggak harmonis sama keluarga. Hal-hal seperti itulah! Pernah nggak kita sungguh-sungguh merenungkan dan bertanya kepada diri sendiri, apa yang benar-benar kuketahui dalam hidupku? Nilai-nilai apa yang kita pelajari dari perjalanan hidup kita hingga saat ini?
Semua yang terjadi dalam hidup kita nggak ada yang sia-sia. Paling tidak, sebuah pengalaman seharusnya mengajarkan satu hal pada kita. Entahkah itu soal kesetiaan, kebersamaan, ketekunan, apa saja. Kita harus terus belajar melalui apa yang kita alami.
Aku sendiri jadi belajar untuk selalu bersyukur setelah berteman dengan seorang pengeluh sejati. Bosen
Kadang, karena terlalu terpaku pada dendam dan sakit hati di masa lalu, hati kita sepertinya tertinggal di belakang. Pada saat manapun kita berada, hati dan pikiran kita masih berada jauh dari kehidupan saat ini. Kita jadi nggak bisa melangkah lebih maju. Nggak bebas untuk merencanakan segala sesuatu. Nggak nyaman untuk bergerak. Energi kita seolah tersedot dengan kuat ke masa lalu. Semua kita hubungkan ke masa lalu kita yang buruk dan pahit. Kejadian yang menyedihkan mengingatkan pada kesukaran kita. Kebahagiaan orang lain menyiksa kita. Kita jadi membandingkannya dengan apa yang telah kita alami dan merasa hidup ini nggak adil. Namun kebahagiaan pun serasa tak pantas kita dapatkan karena kita merasa diri begitu buruk sehubungan dengan masa lalu. Sebegitu kuatkah rantai masa lalu itu membelenggu?
Kita boleh merancang masa depan kita tanpa tahu hasil akhirnya. Setelah tiba di
Terus terang aku banyak belajar dari hidupku. Memang benar jika dikatakan, hidup kita adalah tambang emas kita. Dari dalamnya kita dapat menarik pelajaran berharga yang sungguh istimewa. Aku belajar untuk jadi nggak sirik karena sering diperlakukan nggak adil oleh seseorang yang tidak begitu suka padaku. Dia suka dengan sengaja memberi sesuatu pada seorang sahabat dekat di depan mataku. Atau memperlakukan kami nggak adil. Dia juga sama sekali nggak ‘menganggap’ aku. Awalnya sih keki banget rasanya. Tapi lama-lama aku tahu taktik dan kelicikan hatinya, jadi aku berusaha untuk nggak terlalu ambil pusing.
Aku juga belajar untuk berkata jujur karena sering merasakan betapa sakitnya dibohongin. Aku nggak mau punya nilai yang sama dengan pembohong!
Aku belajar menghargai semua yang kumiliki dari pengalaman nggak punya apa-apa. Aku inget, dulu orang tuaku selalu bilang gini, ‘Kamu harus berdoa supaya Tuhan memberkati
Aku juga belajar menghargai orang lain karena suka dicuekin dan nggak dianggap. Kamu tahu betapa menyakitkannya hal itu,
Aku juga belajar untuk mempunyai impian dan mengejarnya dari orang-orang yang nggak punya tujuan hidup. Sungguh membosankan kehidupan yang nggak punya tujuan itu. Masa kita nggak bisa melakukan sesuatu pun untuk hidup kita?
Kalo ditelaah lebih dalam, banyak pengalaman pahit membentuk kita jadi pribadi yang berharga. Tuhan dengan caraNya yang ajaib melakukan apapun yang dikehendakiNya agar hidup kita berarti. Dia tidak mau kita melewati begitu saja kejadian-kejadian dalam hidup kita dan nggak bisa menikmati keindahannya. Hidup ini bukan melulu berisi kebutuhan-kebutuhan yang harus terus dipuaskan atau kesusahan yang silih berganti. Hidup menawarkan banyak pilihan.
Kita memang tak dapat menyelami pekerjaan Allah dari awal sampai akhir. Namun, dengan mengerti polaNya dan dapat mengambil hikmah atas apa yang terjadi, paling nggak kita bisa jadi lebih bijak, bukan?
Apa yang sangat kamu ketahui?
No comments:
Post a Comment